Tampilkan postingan dengan label Tugas Sekolah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tugas Sekolah. Tampilkan semua postingan

JARINGAN KOMPUTER MELALUI LISTRIK

Label:


1. PENDAHULUAN
Jaringan komputer adalah suatu tata cara berkomunikasi antara sumber daya informasi satu dengan lain melalui medium transmisi.  Medium transmisi yang dapat digunakan dalam melakukan transmisi data dapat dikategorikan dalam 3 (tiga) jenis media[1], yaitu :
a.   Kabel
b.   Udara, dan
c.   Cahaya
Media transmisi kabel saat ini merupakan salah satu media transmisi data yang cukup popular digunakan dalam melakukan komunikasi data antar sumber daya informasi, walau beberapa tahun terakhir ini keberadaannya mulai digeser oleh teknologi wireless yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik sebagai media transmisi datanya.
Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya suatu organisasi, kebutuhan akan koneksi sumber daya informasi menjadi bertambah sehingga pada suatu waktu infrastruktur jaringan yang tersedia tidak sanggup memenuhi kebutuhan organisasi tersebut. Penggunaan sarana komunikasi data dengan menggunakan perangkatwireless menjadi satu pilihan dalam upaya memenuhi kebutuhan tersebut.
Beberapa kasus, penggunaan perangkat wireless masih terkendala pada bentuk tata ruang yang ada, seperti pada gedung perkantoran bertingkat, karena sinyal komunikasi yang dikirim tidak dapat menembus ruang bertingkat.  Penambahan kabel komunikasi seperti UTP, coaxial maupun fiber-optic antar tingkat dalam gedung tersebut memiliki tingkat kesulitas tersendiri, apalagi jika perencanaan pembangunan awal dari gedung tersebut tidak memikirkan kemungkinkan pengembangan infra struktur teknologi informasi.
Pemanfaatan jaringan listrik tegangan rendah sebagai alternatif transmisi data melalui media kabel yang dikombinasikan dengan media transmisi lain baik melalui kabel UTP, coaxial maupun wireless dapat merupakan salah satu pilihan karena ketersediaan secara umum telah tersedia di gedung-gedung perkantoran dimana organisasi tersebut berada.

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Instalasi Listrik Tegangan Rendah
Seperti yang kita ketahui Perusahaan Listrik Negara (PT PLN), di Indonesia membagi tegangan listrik dalam 4 kategori[2], yaitu :
a.       Saluran Tegangan Esktra Tinggi (SUTET) dengan kapasitas 500 kV
b.       Saluran Tegangan Tinggi (SUTT) dengan kapasitas 150 kV
c.        Saluran Tegangan Menengah (SUTM) dengan kapasitas 20 kV (fase-fase), dan
d.       Saluran Tegangan Rendah (SUTR) dengan kapasitas 380/220 V
Pada gedung-gedung bertingkat, tegangan listrik di distribusikan dari saluran tegangan menengah melalui trafo distribusi menjadi saluran tegangan rendah 3 fase R, S, T dimana R – S = S-T = T- R = 380 Volt.  Pada setiap fase tegangan katakan R – N  = 330 Volt / Akar 3 = ± 220 Volt, yaitu nilai tegangan yang keluar darisetiap outlet yang tersedia pada gedung tersebut, tergantung dari kombinasi dari fase yang tersedia, yang digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1. Jaringan listrik suatu gedung perkantoran

Infrastruktur jaringan listrik tegangan rendah dari suatu gedung perkantoran bertingkat secara hirarki biasanya akan berbentuk penataan seperti ditujukan pada gambar 2 di bawah ini :

 Gambar 2. Gambaran hirarki infrastruktur jaringan listrik tegangan rendah di gedung perkantoran

Dari infrastuktur yang tersedia tersebut, jumlah pengguna yang ada pada jaringan listrik yang tersedia akan berbeda-beda, baik dari segi panjang masing-masing jalur maupun jumlah pengguna berdasarkan outlet yang tersedia di masing-masing sub ruang, yang ada pada gedung perkantoran tersebut.

2.2. Prinsip kerja Komunikasi PLC
Frekuensi daya listrik pada prinsipnya berada dalam range 50/60 Hz. Sinyal-sinyal data dinaikkan ke frekuensi ultra tinggi dalam range 500/600 MHz, sehingga data dapat ditumpangkan ke atas kabel utama listrik tanpa terjadi kondisi saling melemahkan.  Mengacu ke dasar tersebut maka tegangan rendah tersebut pada prinsipnya ditumpangi data, karena tersedianya Jaringan Daya Terkondisi Frekuensi Tinggi (High Frequency Conditioned Power Network, HFCPN), yaitu dengan cara menginjeksikan sinyal-sinyal data ke dalam daya listrik dengan percepatan sampai 10 juta kali sehingga frekuensi ultra tinggi dapat terjadi.  Untuk maksud tersebut dibutuhkan suatu unit pengkondisi (Condition Unit, CU), berupa kopel terminal untuk bagian high and low pass filter. Sistem komunikasi data digital melalui kanal jaringan listrik secara garis besar ditunjukan pada gambar 3.
 
 Gambar 3. Sistem komunikasi digital melalui kanal jaringan listrik tegangan rendah


2.3. Teknik Trasmisi data
Transmisi data yang digunakan pada kanal jaringan listrik tegangan rendah ini adalah OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing), yaitu teknik transmisi dengan banyak frekuensi (multicarrier)[3]. Menggunakan Discrete Fourier Transfor (DFT) dengan beberapa buah frekuensi yang saling tegak lurus (orthogonal). Dibandingkan dengan sinyal FDM (Frequency Division Multiplexer), sinyal OFDM memungkinkan terjadinya modulasi pada tiap-tiap sub-carrier, sehingga sinyal yang telah termodulasi tersebut diaplikasikan ke dalamInverse Discrete Fourier Transform (IDFT), untuk pembuatan simbol OFDM.  Penggunaan IDFT ini memungkinkan pengalokasian frekuensi yang saling tegak lurus (orthogonal).  Bentuk sinyal OFDM dibanding dengan sinyal FDM seperti ditunjukan pada gambar 4.

Gambar 4. Perbandingan sinyal SCM, FDM dan OFDM

Saat ini penggunaan OFDM dalam komunikasi data tidak hanya terbatas pada transmisi pada listrik tegangan rendah saja, akan tetapi telah digunakan pada teknik transmisi wireless, yang mulai banyak digunakan dalam teknologi informasi.

3. TATA KERJA
Infrastruktur yang umum pada suatu gedung perkantoran saat ini adalah pembagian listrik dalam 3 fase, sehingga memungkinkan pendistribusian secara proposional, tetapi kondisi ini akan menyulitkan dalam mentransmisikan data dari satu lokasi ke lokasi yang lain pada kondisi fase yang berbeda.  Hal ini dikarenakan hanya sub-ruang dalam fase yang sama saja yang saling terkoneksi datanya sedangkan pada sub ruang lain dengan fase yang berbeda tidak tersedia.  Kondisi ini membutuhkan suatu metode bridging, yang menggabungkan peralatan-peralatan komunikasi melalui transmisi listrik tegangan rendah yang ada di setiap fase tegangan ke dalam satu jalur komunikasi.  Diagram skematis dari bridging seperti ditunjukan pada gambar 5.

Gambar 5. Prinsip Bridging peralatan PLC pada setiap fase tegangan listrik

Dengan teknik bridging kendala komunikasi data dalam perencanaan jaringan komputer melalui listrik tegangan rendah dapat terpenuhi.
Akan tetapi jika dilihat dari sisi keamanan data, teknik ini dapat memudahkan organisasi luar untuk memanfaatkan jalur data yang terdapat dalam satu area gedung.  Beberapa vendor produk yang menawarkan peralatan komunikasi data melalui listrik tegangan rendah, Corinex merupakan salah satu vendor yang menempatkan faktor keamanaan data dalam kemasan produknya dengan security 3DES Link EncryptionNetwork Encryption Key passwords (NEKs), serta Device Encryption Key (DEK) yang terdapat pada perangkat lunak agent yang dimiliki[4]. 
Faktor kecepatan transmisi data juga merupakan pertimbangan lain dalam mengkomunikasikan data dari satu tempat ke tempat lain melalui listrik tegangan rendah, menurut standarisasi homeplug 1.0, kemampuan transmisi data melalui kabel listrik hanya dapat di saluran maksimum 14 Mbps, nilai ini termasuk kecil jika dibandingkan fungsi dari saluran tersebut sebagai backbone jaringan dari suatu organisasi yang ingin menerapkan komunikasi via jaringan listrik.
Mengacu ke beberapa penelitian terakhir, penggunaan transmisi OFDM dapat memungkinkan penambahan kemampuan transmisi data ke tingkat 200 Mbps, yaitu dengan metode HFCPN yang diperbaharui.  Kemampuan inilah yang dapat digunakan dalam membangun jaringan komputer melalui listrik tegangan rendah.

4. HASIL DAN BAHASAN
4.1. Merencanakan Jaringan
Dalam merencanakan jaringan komputer lokal (Local Area Network), dalam suatu gedung perkantoran perlu disusun rencana strategi pemasangan jaringan dengan melihat beberapa kondisi sebagai berikut :
a.       Apakah organisasi yang ada sebelumnya telah memiliki jaringan komputer lokal ?
b.       Apakah jaringan tersebut perlu dikembangkan lebih lanjut ?
c.        Apakah gedung tempat organisasi tersebut berada tidak memiliki infrastruktur yang memadai dalam mentransmisikan data antar ruang, dengan menggunakan media transmisi yang ditujukan untuk jaringan komputasi ?
d.       Apakah organisasi tersebut terbagi dalam ruang yang berbeda baik pada lantai yang sama maupun pada lantai yang berbeda ?
e.        Apakah transfer data yang membutuhkan kecepatan tinggi ?
Jika  kondisi tersebut di atas terpenuhi maka dapat dikembangkan suatu rencana yang matang dalam memanfaatkan media transmisi jaringan listrik tegangan rendah sebagai alternatif perancangannya.

4.2. Bangun Awal Jaringan Komputer Suatu Organisasi
Diasumsikan suatu organisasi memiliki infrastruktur jaringan awal dimana organisasi tersebut membutuhkan 2 sub-ruang yang terletak pada room 301 dan 303 dari suatu gedung, yang infrastruktur jaringannya di gambarkan sebagai berikut :

Gambar 6. Jaringan instalasi komputer awal di suatu gedung perkantoran

Dalam perkembangannya organisasi tersebut membutuhkan perluasan ruang kantor, dimana dari 2 sub-ruang yang disewa menjadi 14 sub-ruang yang susunannya tersusun sebagai berikut :
a.       Ruang Direksi berada di room 301 (lantai 3) yang membutuhkan 6 unit komputer serta 2 unit printer;
b.       Ruang bagian pemasaran di room 308 (Lantai 3) dan 406 (lantai 4) yang membutuhkan 12 unit printer dan 6 unit printer;
c.        Ruang bagian keuangan berada di room 303, Room 306 (lantai 3), dan Room 603 (lantai 6) yang membutuhkan 8 unit komputer, dan 4 unit printer;
d.       Ruang bagian produksi berada di room 111 dan 112 (lantai 11) yang membutuhkan 10 unit komputer, dan 4 unit printer;
e.        Ruang bagian administrasi kepegawaian di room 124, 125 dan 126 (lantai 12) yang membutuhkan 12 unit komputer dan 6 unit printer
f.        Ruang EDP berada di room 501 (lantai 5) membutuhkan 3 unit komputer client, 1 router, 1 unit printer, 2 unit tape backup, 4 unit server yang berfungsi sebagai domain serverfile serverweb server serta database server, 1 unit ADSL unlimited yang terkoneksi ke jaringan internet, yang semua tertata pada mountrack;
g.        Ruang respsionis berada di room 101 dan 102 (lantai 1) yang membutuhkan 4 unit komputer dan 1 unit printer
 Dari infrastruktur jaringan listrik pada gedung tersebut, fase tegangan terbagi atas 3 fase dengan pola distribusi sebagai berikut :
a.       Fase R dari trafo didistribusikan untuk lantai 1 sampai lantai 4;
b.       Fase S didistribusikan untuk lantai 5 sampai dengan lantai 8, serta;
c.        Fase T didistribusikan untuk lantai 9 sampai dengan lantai 12

4.3. Strategi Pengembangan Jaringan Komputer
Dengan melihat rencana pengembangan jaringan komputer yang ada pada organisasi tersebut dapat dilihat beberapa hal sebagai berikut :
a.       Jumlah komputer yang terletak pada lantai 1 ada sebanyak 4 unit client;
b.       Jumlah komputer yang terletak pada lantai 3 ada sebanyak 12 unit client;
c.        Jumlah komputer yang terletak pada lantai 5 ada sebanyak 7 unit komputer terdiri atas 3 unit komputerclient dan 4 unit komputer server;
d.       Jumlah komputer yang terletak pada lantai 6 ada sebanyak 2 unit komputer client;
e.        Jumlah komputer yang terletak pada lantai 11 ada sebanyak 10 unit client, dan ;
f.        Jumlah komputer yang terletak pada lantai 12 ada sebanyak 12 unit client.
Dilihat dari beban tegangan yang dibutuhkan unit semua unit komputer yang ada di luar dari penerangan adalah sebagai berikut :
a.       Fase R memiliki beban 16 unit komputer;
b.       Fase S memiliki beban 9 unit komputer, dan
c.        Fase T memiliki beban 22 unit komputer
Dengan mempertimbangkan bahwa semua jaringan komputer yang ada berada di bawah kontrol bagian EDP yang berada di lantai 5 dan pada fase tegangan S, dengan beban hanya 9 unit komputer maka untuk mengkoneksikan 47 unit komputer dalam satu pengelolaan dengan memanfaatkan jaringan listrik tegangan rendah perlu dilakukan beberapa strategi, sebagai berikut :
a.       Fase S yang terdistribusikan dari lantai 1 sampai dengan lantai 4 di koneksikan ke ruang EDP yang koneksi jalurnya diambil dari trafo utama serta disalurkan melalui MCB di lantai 5
b.       Fase R yang mendistribusikan dari lantai 5 sampai dengan lantai 8 tidak ada perubahan;
c.        Fase T yang mendistribusikan tegangan listrik dari lantai 9 sampai dengan lantai 12, kasusnya sama dengan fase S;
d.       Kebutuhan koneksi melalui peralatan Power Line Communication yang cukup populer saat ini seperti merkCorinex yang memiliki cukup banyak ragam peralatan untuk PLC.
e.        Pada ruang EDP yang terletak di lantai 5, peralatan PLC tersebut di susun sedemikian rupa sehingga 3 fase yang dimiliki terkoneksikan dengan baik.
Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, maka proses bridging peralatan dapat diterapkan di ruang EDP sehingga semua fase dapat terlayani dengan baik, adapun desain jaringan yang dibuat dapat dilihat pada gambar 7.  Jika dianggap perlu, desain jaringan dapat digabungkan dengan media transmisi lain seperti dengan menggunakan kabel coaxial, maupun wireless, dalam merancang jaringan yang lebih luas dan kompleks, sehingga topologi ini memungkinkan penggabungan dari beberapa topologi jaringan yang dikenal dengan metodehybrid.

4.4. Keamanan Data
Dalam merancang faktor keamanan data yang ada dalam jaringan tersebut perlu beberapa strategi yang dapat diterapkan sebagai bahan pertimbangan, yaitu :
a.       Komunikasi data antar bagian yang dianggap penting, di seting dalam segmen IP tertentu sehingga tidak terdistribusikan pada bagian lain yang tidak berkepentingan;
b.       Penggunaan metode security yang tersedia, seperti penggunaan 3DES Link Encryption, Network Encryption Key passwords (NEKs), maupun Device Encryption Key (DEK);
c.        Penggunaan levelisasi pengguna, maupun teknik lain seperti GPO (Group Policy Object) untuk keamanan data di tingkat perangkat lunak.




Gambar 7. Desain jaringan gabungan pada suatu organisasi

5. SIMPULAN
Dengan memanfaatkan jaringan listrik tegangan rendah  dalam merancang jaringan komputer lokal, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut
  • Media transmisi data melalui listrik tegangan rendah dalam 3 fase tegangan perlu dipertimbangkan faktorbridging saluran, sehingga data dapat tersalurkan dengan baik di setiap fase tegangan.
  • Transmisi data melalui listrik tegangan rendah ini menggunakan OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexer) yang saat ini lebih berkembang dibandingkan metode lain.
  • Tumbuh kembangnya vendor yang menawarkan peralatan, melalui saluran listrik dapat dimungkinkan suatu model topologi campuran yang dikenal dengan metode hybrid.
  • Faktor keamanan data dalam merancang jaringan listrik ini merupakan faktor penting, karena terbukanya saluran data pada setiap fase tegangan.

7 LAPISAN OSI DAN FUNGSINYA

Label:

  1. PHYSICAL LAYER berfungsi untuk mendefinisakan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan,(seperti halnya ehternet atau tokenring) , topologi jaringan dan pengkabelan. Selain itu juga mengidentifikasikan bagaimana Network INterface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
  2. DATA LINK LAYER  berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokan menjadi format yang disebut sebagai Frame, selain itu pada level ini terjadi koreksi kesalahan,flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya media acses control Adress<MAC Adress>) dan menentukan bagaimana perangkat -perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater dan switc layer dua berofrasi sfesisikasi IEEE 802 membagi level ini menjadi  dua level anak yaitu Lapisan Logikal Link  Control<LLC> dan Lapisan Media Acses Control <MAC>.
  3. NETWORK LAYER berfungsi untuk menidentifikasi alamat-alamat IP membuat header untuk paket-paket dan kemudian melakukan routing melalui internet working denganmenggunakan router&switc layer-3.
  4. TRANFORT LAYER berfungsi untuk memecah data ke dalam ppaket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali ke nomor tujuan setelah diterima. Selain itu pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan suxesdan mentransmisikan ulang terhadap paket yang hilang di tengah jalan.
  5. SESSION LAYER berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat dipelihara atau dihancurkan. Selain itu juga dilakukan resolusi nama.
  6. PERSENTATION LAYER berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak di tranmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditranmiskan melalui jaringan. Protokol yang berada di level ini  adalah perangkat lunak redisektor <redirektor software> seperti layanan workstation <dalam Windows NT> dan juga network shel <semacam virtual network computering (VNC)> atau remote Deskop Protokol (RDP).
  7. APLICATION LAYER berfungsi sebagai antar muka aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan dan kemudian membuat pesan kesalahan. Protokol yang berada di lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP dan NFS.

Simulasi Jaringan Komputer dengan aplikasi Cisco Packet Tracer

Label: , ,

Kali ini saya akan membahas tentang Simulasi Jaringan Komputer dengan aplikasi Cisco Packet Tracer... Check it out ;D

Saat ini banyak sekali cabang untuk Ilmu komputer, antara lain adalah Rekayasa Perangkat Lunak (software engineering), System bisnis cerdas, Sistem Informasi, serta tak lupa ilmu mengenai jaringan komputer. Diantara cabang ilmu diatas, yang paling sering terdengar belakangan ini adalah mengenai jaringan komputer.
Simulasi Jaringan Komputer dengan aplikasi Cisco Packet Tracer Image
Dalam jaringan komputer banyak sekali yang harus dipelajari, antara lain mengenai internet, TCP/IP, HTTP, pengamanan jaringan, jaringan multimedia, simulasi jaringan dan masih banyak sub-sub ilmu yang harus dipelajari. Namun yang menjadi dasar adalah bagaimana kita paham tentang dasar jaringan komputer itu sendiri, untuk itu kita tidak hanya membaca teori semata, kita juga harus praktek di lapangan agar mengerti.
Tapi betapa butuh biaya yang sangat banyak jika kita ingin mempraktekkan sebuah jaringan komputer (walaupun yang sederhana), oleh karena itu, Cisco sebagai perusahaan terkemuka di bidang jaringan meluncurkan sebuah aplikasi yang sangat menolong bagi kita yang ingin menyimulasikan jaringan komputer, yaitu dengan Cisco Packet Tracer
Packet tracer merupakan sebuah software yang dapat digunakan untuk melakukan simulasi jaringan. Untuk mendapatkan software ini sangatlah mudah, karena kita bisa mendapatkannya secara gratis dari internet. Kita bisa langsung mengunduhnya di http://www.mediafire.com/?zziz2tziywj
Karena disini saya akan membahasa mengenai sedikit tutorial mengenai membuat jaringan, maka untuk proses download dan instalasi (yang sangat mudah) tidak perlu saya jelaskan. Oke langsung saja kita menuju tutorial.
  • Klik start -> Programs -> Packet Tracer
  • Atau klik iconnya pada desktop
Berikut ini tampilan worksheet nya.
Simulasi Jaringan Komputer dengan aplikasi Cisco Packet Tracer Image
  • Untuk menambahkan device ke area kerja, maka dapat dilakukan langkah-langkah berikut
    • Pilih salah satu device yang akan ditambahkan dengan cara klik iconnya
    • Pilih salah satu jenis device yang akan ditambahkan dengan cara klik dan drag atau klik salah satu icon kemudian klik pada area kerja.
Oke, disini kita akan menyimulasikan jaringan sederhana, ambil saja contoh sebuah warnet dengan 1 router, 1 hub dengan 9 PC client.
Disini kita langsung definiskan terlebih dahulu berapa IP untuk masing-masing PC tersebut.
Nama PCIP AddressSubnet MaskDefault Gateway
Router1192.168.1.1255.255.255.0
PC-0192.168.1.2255.255.255.0192.168.1.1
PC-1192.168.1.3255.255.255.0192.168.1.1
PC-2192.168.0.4255.255.255.0192.168.1.1
PC-3192.168.0.5255.255.255.0192.168.1.1
PC-4192.168.0.6255.255.255.0192.168.1.1
PC-5192.168.0.7255.255.255.0192.168.1.1
PC-6192.168.0.8255.255.255.0192.168.1.1
PC-7192.168.0.9255.255.255.0192.168.1.1
PC-8192.168.0.10255.255.255.0192.168.1.1
  • Buat sebuah jaringan seperti gambar berikut, karena defaultnya isi slot dari sebuah hub adalah 6, kita akan menambahkannya menjadi 10 dengan men-drag modul di pojok kanan bawah ke slotnya hub.
Simulasi Jaringan Komputer dengan aplikasi Cisco Packet Tracer Image
Simulasi Jaringan Komputer dengan aplikasi Cisco Packet Tracer Image
  • Langsung saja kita mulai mengkonfigurasi seluruh devicenya. Untuk pertama kali kita konfigurasi router1. Klik tab config, Kita masukkan IP address dan mask-nya sesuai dengan table.
Simulasi Jaringan Komputer dengan aplikasi Cisco Packet Tracer Image
  • Untuk hub tidak ada konfigurasi, karena digunakan sebagai perantara.
  • Sekarang kita konfigurasi untuk semua clientnya.
  • Berikut ini cara konfigurasi PC-0 (gunakan juga cara ini untuk PC-PC lainnya)
  • Double click gambara PC nya, kemudian pilih tab config, kemudian pilih setting, isi gatewaynya sesuai dengan table, kemudian pilih FastEthernet dan isikan IP addres dan mask sesuai dengan tabel.
Simulasi Jaringan Komputer dengan aplikasi Cisco Packet Tracer Image
Simulasi Jaringan Komputer dengan aplikasi Cisco Packet Tracer Image
  • Setelah selesai mengkonfigurasi semuanya. Kita akan mengetesnya, apakah jaringan yang kita buat sudah benar atau tidak. Caranya adalah dengan menggunakan fasilitas Ping di setiap PC.
Simulasi Jaringan Komputer dengan aplikasi Cisco Packet Tracer Image
  • Double-klik sembarang PC, kemuadian pilih tab Desktop, lalu pilih Command Prompt. Lalu kita ketikkan perintah Ping[spasi]IP tujuan
Simulasi Jaringan Komputer dengan aplikasi Cisco Packet Tracer Image
  • Jika terdapat reply, maka sudah terhubung satu dengan IP tujuan, gunakan fasilitas ini untuk mengecek keseluruhan IP
Simulasi Jaringan Komputer dengan aplikasi Cisco Packet Tracer Image
  • Jika sudah me-reply semuanya, maka jaringan anda sudah benar dan siap dipakai Simulasi Jaringan Komputer dengan aplikasi Cisco Packet Tracer Image
Simulasi Jaringan Komputer dengan aplikasi Cisco Packet Tracer Image
Dengan adanya software simulasi semacam packet tracer, maka sangat memberi kemudahan untuk mempraktekkan teori-teori yang telah kita dapat. Kita hanya perlu menginstall software, tidak perlu membeli device-device yang kita perlukan. Dan software ini biasa juga digunakan untuk para ahli jaringan sebelum mendeploy sebuah jaringan di perusahaan atau instansa-instansi terkait.

Cara Menghitung IP Address

Label:


Pada praktikum ini, saya sebagai praktikan akan membuat suatu penghitungan IP Address dengan menggunakan tiga cara yang berbeda. Yang pertama dengan sudah menentukan subnetnya, cara ke dua dengan CIDR (Class less Inter Domain Routing) dan cara yang ketiga dengan menggunakan rumus 2n-2. Dari perhitungan ini akan di dapatkan range dari IP Address awal sampai IP Address akhir. IP Address yang saya gunakan adalah 195.176.0.1. Bagaimana cara menghitung IP Address ini?? Berikut ini adalah caranya beserta penjelasannya;

Cara 1;
IP Address = 195.176.0.1
Subnet = 12
195.176.0.1 = class C

Maka;
Broadcast zero = 255.255.255.240
IP : 195.176.0.1
195.176.0.17

195.176.0.240

Penjelasan;
 IP Address yang di buat merupakan class C, kenapa seperti itu?? Karena pada IP Address terdapat berbagai class yang terbagai untuk menentukan class mana yang di gunakan dalam penghitungan IP Address. Berikut ini dapat di lihat class-class yang terbagi;
(0-126 byte, subnet mask 255.0.0.0 adalah Kelas A)
(128-191 byte, subnet mask 255.255.0.0 adalah Kelas B)
(192-233 byte, subnet mask 255.255.255.0 adalah Kelas C)
(224-239 byte. Kelas D)
Di lihat dari pembagian class di atas maka IP Address 195.176.0.1 terdapat di class C. lihatlah pada angka pertama 195 merupakan range antara 192-233 byte maka merupakan class C.
 Buatlah urutan 128 64 32 16 8 4 2 1. Kenapa membuat angka berurutan seperti itu?? Karena bila di jumlah maka akan menghasilkan 255 yaitu subnet masknya.
 Jumlahkan dari kanan ke kiri sampai sama dengan subnet yang telah di tentukan atau melebihi subnet yang telah di tentukan. Bila di soal subnetnya 12 maka anda akan menjumlahkan 1+2+4
+8=15. Karena 15 lebih besar dari 12 maka penghitungan berhenti di 8. Lalu hitung berapa bit yang di gunakan, yaitu 4 bit (1,2,4,8).
 Lalu hitunglah deretan angka yang tadi namun sekarang di jumlahkan dari kiri ke kanan sebanyak 4 bit, yaitu 128+64+32+16=240. Lihat nilai terkecil dan jadikan range. Maka rangenya adalah 16.
 Tentukan subnet masknya 255.255.255.240. Kenapa 240 pada akhir subnet masknya?? Karena tadi kita telah menjumlahkan sebanyak 4 bit sehingga menghasilkan 240.
 Setelah itu maka IP Address akan di mulai dari 195.176.0.1 sampai 195.176.0.240 dengan range 16.

Cara 2;

IP Address = 195.176.0.1 /27


Maka hasilnya :
Subnet mask = 255.255.255.240
rangenya = 16

maka;
195.176.0.1
195.176.0.17

195.176.0.240

Penjelasannya;
 Untuk pengisian angka-angka yang terdapat pada tabel kolom 1 dari penjumlahan 128 + 64 = 192, 192 + 32 = 224, 224 + 16 = 240, 240+8=248, 248+4=252, 252+2=254, 254+1=255.
 Untuk kolom 2 tuliskan angka berurut seperti ini 128, 64, 32, 16, 8, 4, 2, 1.
 Untuk kolom 3 pada baris 128 di tulis di baris ketiga dengan /24 lalu di tambah 1 sampai pada kolom pertama bernilai 240 sehingga mendapatkan pada baris ketiga akan berhenti /27. Karena pada subnet masknya adalah 240.
 Lihat angka yang di bold. Terdapat mask yang di inginkan, yaitu 240 dan pada baris keduanya 16 serta baris ke tiganya /27. Pada baris kedua akan di jadikan rangenya sehingga range adalah 16.
 Mulai menentukan IP Addressnya dengann IP Address awal 195.176.0.1 sampai 195.176.0.240 sebagai batas akhirnya.

Cara 3

Network Address = 195.176.0.1
subnet mask = 255.255.255.240
240 = 11110000
1 = x 0 = y
subnet = 2x-2 = 24-2 = 14 subnet 
Host = 2y-2 = 24-2 = 14 host 
subnet valid 256-240 = 16. nilai rangenya adalah 16


Penjelasannya;
 IP Addressnya masih menggunakan 195.176.0.1 atau di sebutnya Network address
 Tentukan subnet masknya. Karena sudah di hitung dengan cara pertama dan yang kedua maka yang kita gunakan adalah 255.255.255.240.
 240 harus kita ubah ke biner, maka akan menjadi 11110000
 Untuk menentukan subnetnya maka harus menggunakan rumus 2x-2. Dimana nilai x adalah banyak angka 1 di biner yang telah di ubah.
 Untuk menentukan hostnya maka gunakan rumus 2y-2. Dimana nilai y adalah banyak angka 0 di biner yang telah di ubah.
 Untuk menentukan subnet valid adalah dengan menggunakan rumus 256-SM. 256 di dapatkan dari range antara 0-255 bila di hitung maka akan menghasilkan 256. SM dari batas akhir IP Address. Sehingga hasil dari rangenya adalah hasil dari operasi 256-SM. Bila di soal ini maka akan menghasilkan range 16.
 Dalam table pada kolom pertama merupakan kelipatan 16 dan hanya di ulang 5 kali. Kerna 16 terdapat pada bit yang ke 5. Maka ulang kelipatan tersebut sebanyak 5 kali. Dan pada kolom pertama serta kolom ke empat merupakan subnet.
 Kolom kedua dapat dilihat dengan menambahkan nilai 1 dari baris pertamanya.
 Kolom ke tiga pengurangan nilai 1 dari baris ke empatnya.
 Kolom ke empat pengurangan nilai 1 dari kolom ke dua di baris pertama.
   Berikut merupakan penjelasan dari cara menghitung IP Address dengan menentukan terlebih dahulu IP Addressnya lalu subnetnya pada cara pertama sehingga mendapatkan rangenya untuk membuat IP Addressnya.

Zello, Software Komunikasi Suara Melalui Internet

Label:


Aplikasi Zello adalah aplikasi Walkie Talkie seperti aplikasi Push To Talk. Pencet, bicara dan pesan suara diterima oleh rekan atau ke semua group sebuah channel.

Apa fungsi penting alat ini. 
Pastinya sebagai walkie talkie, saling mengirim pesan suara dan berbicara bergantian sebagai alat komunikasi. 
Aplikasi Zello mendukung semua perangkat, kecuali WIndows Phone (sementara).

Bisa digunakan untuk menghubungi staf, rekan dalam sebuah channel group. Misalnya pekerjaan teknisi dimana 2 orang berbeda tempat. Lalu ingin mengirim pesan dengan mudah dan cepat via suara. 
Lebih mudah untuk berkomunikasi dibanding SMS atau Chat. 
Bisa group dengan membuat channel untuk mendengar pesan bersama 
Memiliki fitur panggilan peringatan atau Alert. Misalnya seseorang tidak dekat dengan handphone. Member antar Zello dapat mengirim Alert, dan smartphone akan memberikan bunyi bahwa ada pesan yang perlu di dengar. 

Contoh manfaat dan pengunaan aplikasi 

  1. a. Anda sedang melakukan perjalanan dengan rombongan kendaraan bermotor atau mobil. Akan lebih mudah mengirim pesan dengan suara melalui Zello. Tinggal ditekan dan rekam suara, tanpa menganggu konsentrasi seperti melakukan chat atau SMS. Mata tetap dalam posisi mengemudi, sementara anda bisa berbicara untuk mengirim pesan ke rekan lain. 
  2. b. Anda sedang berkendara sepeda gunung, dan smartphone anda berada disimpan di tas. Pesan melalui SMS atau Chat biasanya hanya mengeluarkan 1 kali bunyi. Dengan Zello, rekan lain dapat mengirim pesan Alert dan meminta anda membuka pesan di Zello. Dan bunyi peringatan akan terus aktif sampai anda mematikannya. 
  3. Zello memberikan fitur histori rekaman. Selama anda berkomunikasi dengan rekan atau group channel, semua suara akan direkam. Baik suara keluar dan masuk. Anda dapat melakukan replai kembali, misalnya rekan anda mengirim pesan no telepon. Anda cukup mendengar suara rekaman terakhir dan mengulang untuk mencatat no telepon yang diberikan. 


Informasi diatas hanya sebagian manfaat dari Zello tersebut, masih banyak lagi manfaat dengan aplikasi komunikasi via Smartphone.

Zello dapat digunakan oleh berbagai OS dari Android, PC, BB, iPhone.